Jumat, 16 Januari 2009

Perlawanan Gaza Mampu Bertahan Jangka Panjang

Damaskus: Ketua Kampanye untuk Bantuan Palestina dan Irak di Libanon, Muin Bashur menyatakan para pemimpin perlawanan Palestina yang ditemuinya di Damaskus, Senin (12/01), menegaskan bahwa para pejuang perlawanan di Jalur Gaza siap untuk berperang dalam jangka waktu lama bila penjajah Israel melanjutkan perang terhadap Gaza.

Bashur menjelaskan penjajah Zionis Israel berupaya mengganti kegagalannya yang bertumpuk-tumpuk dengan membunuh lebih banyak lagi warga Jalur Gaza dari anak-anak, kaum wanita dan warga sipil. Pertama untuk balas dendam atas kegagalannya dan yang kedua menggunakan penderitaan warga Palestina guna menekan para pemimpin mereka agar mau memberikan kepada Israel dan para sekutu serta orang-orang yang bersekongkol dengannya apa yang mereka gagal mengambilnya dengan perang.

Dia menyatakan bahwa perang yang berlangsung saat ini di Jalur Gaza mengungkap sejumlah hal yang sangat penting. Pertama tingginya tingkat kemampuan yang mengendalikan pertempuran ini baik dari sisi kebertahapan konfrontasi atau dalam jumlah yang dipersiapkan sebelumnya oleh perlawanan. Disebutkan bahwa gerakan perlawanan Arab mengambil pengalaman dari setiap arena, pertempuran dan pengalaman. Yang kedua perjuangan politik yang tidak kalah penting dari perjuangan militer. Para pemimpin perlawanan Palestina mengambil faedah dari pengalaman gerakan nasional sebelumnya yang musuh-musuhnya berhasil mengaborsi mereka secara politik pada kemenangan-kemenangan yang mereka capai di lapangan.

Yang ketika, lanjut Bashur, perang yang keenam ini adalah pertang pertama Palestina – Israel yang berlangsung di tanah Palestina. Dalam perang-perang sebelumnya adalah perang Arab – Israel atau perangan Palestina – Israel di luar Palestina. Dan apa yang terjadi di tanah Palestina selama ini adalah aksi-aksi kepahlawanan, atau intifadhah rakyat atau konfrontasi terbatas. Yang keempat perang ini telah mengembalikan perhitungan untuk kepentingan perlawanan setelah sebelumnya ada upaya pengalihan dari istilah ini untuk memberitahukan kepada pemiliknya bahwa perlawanan adalah istilah yang membawa komitmen pada budaya dan pemikiran, pada pilihan dan metode yang dengan semua itu musuh-musuh perlawanan gigih untuk menghabisinya.

Yang kelima perang ini telah mengungkap persoalan Palestina adalah persoalan poros bagi umat Arab, dunia Israel dan orang-orang merdeka di dunia.

Bashur menyerukan semua Arab merespon ajakan amir Qatar untuk mengadakan KTT Arab. Dia mengatakan, “Tidak masuk akan sudah lewat 3 pekan namun tidak ada pertemuan untuk KTT Arab. Meskipun kita menemukan jalan ke New York lebih cepat dan lebih mudah dari jalan ke Doha. Bahkan kita melihat resolusi dewan keamanan tanpa ada pelaksanaan setelah lewat sepekan diambil dan mereka tetap diam. Bahkan para peetinggi dan raja Arab bisa mengadakan pertemuan ekonomi hari Sabtu nanti sedang mereka tidak mau bertemu setelah hari ini di Qatar sementara darah warga Palestina di Jalur Gaza terus memuncrat setiap jamnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar